OTAK MANUSIA
PENGERTIAN DAN FUNGSI
Dalam
proses pembentukan tubuh manusia yang terjadi di dalam rahim, otak merupakan
organ
yang pertama kali dibentuk. Didalam rahim sejak janin berusia 10 minggu sampai
12 minggu sejak pembuahan, pada retina mata bayi atau sebelum gambar
samar-samar paling awal terbayang di dalam korteksnya, sel-sel saraf pada otak
yang sedang berkembang sibuk dengan kegiatan yang terencana. Prof. Carla Shatz dari University of California Berkeley mengatakan bahwa sel-sel pada
suatu daerah otak menghubungi bagian-bagian tubuh yang lain secara kontinyu dan
otomatis. Otak tersusun dari kumpulan neuron, dimana neuron merupakan sel saraf
panjang seperti kawat yang mengantarkan pesan-pesan listrik lewat sistem saraf
dan otak. Neuron ini mengirimkan sinyal dengan menyebar secara terencana,
semburan listrik terhentak-hentak yang membentuk bunyi yang jelas
(kertak-kertuk) yang timbul dari gelombang kegiatan neuron yang terkoordinasi,
dimana gelombang itu sebenarnya sedang mengubah bentuk otak dan membentuk
sirkuit otak menjadi pola-pola yang lama kelamaan akan menyebabkan bayi yang
lahir nanti mampu menangkap suara, sentuhan, dan gerakan.
Pada
saat kelahiran, otak bayi mengandung 100 milyar neuron dan 1 triliun glia
(perekat). Sel glia membentuk semacam sarang yang melindungi dan memberi makan
neuron. Otak ini sudah berisi hampir
semua sel saraf yang dimilikinya, tetapi pola penyambungan antara sel-sel itu
masih dimantapkan, dimana otak telah menata sirkuitnya menurut tebakan yang
paling baik mengenai apa yang diperlukan bagi penglihatan, bahasa, dan bagi apa
saja. Sesudah kelahiran, kegiatan neuronlah yang berperan untuk mengambil bagan
kasar ini dan berangsur-angsur menghaluskannya, dan sesudah kelahiran kegiatan
neuron itu tidak spontan lagi, melainkan digerakkan oleh pengalaman indera yang
diterima. Pada saat dilahirkan, otak bayi menghasilkan berlimpahan biologis
berupa triliunan sambungan antar neuron yang banyaknya melebihi kebutuhan.
Selanjutnya, melalui suatu proses alamiah (Teori Darwin) otak memusnahkan
sambungan yang jarang digunakan sampai usia 10 tahun, sehingga yang tertinggal
adalah otak yang pola emosi dan pola pikirannya unik/tetap. Kegiatan neuron
memicu aliran biokimia yang berlimpah mencapai inti sel serta gulungan DNA yang
menentukan kode gen-gen tententu. DNA yang digunakan embrio untuk membangun
otaknya adalah kerumitan kegiatan yang kelak juga akan memungkinkan
organisme dewasa memproses dan menyimpan
informasi baru, sedangkan RNA berfungsi sebagai perantara kimiawi bagi memori.
Sekitar pada minggu ketiga, selapis
tipis sel dalam embrio yang sedang berkembang membuat semacam karya origami,
dengan melipat ke dalam untuk membentuk sebuah silinder berisi cairan (neuron).
Ketika sel-sel dalam tabung neuron berlipat ganda dengan kecepatan 250.000 per
menit, otak dan sumsum tulang belakang membentuk diri dalam sederet langkah
tarian (pola) yang diprogram dengan ketat. Alam menjadi pasangan paling dominan
selama tahap perkembangan ini, tetapi lingkungan memainkan peranan pendukung yang
vital. Daya ajaib biokimia yang terjadi merupakan perintah yang terprogram di
dalam gen. Ilmuan telah menemukan bahwa sebuah gen yang disebut landak
menentukan nasib neuron dalam sumsum tulang belakang dan otak. Protein yang
diberi kode oleh gen landak berbaur menyebar ke luar sel yang menghasilkannya
sehingga makin lemah, faktor pembentuk kuat ini diperlukan konsentrasi sedang
untuk menghasilkan neuron motor dan diperlukan konsentrasi lebih rendah untuk
menghasilkan interneuron (sel yang mengirimkan sinyal ke neuon lain). Neuron
otak yang jumlahnya milyaran mengadakan hubungan-hubungan dengan ribuan sel
syaraf lainnya. Sel-sel itu mengeluarkan akson (untuk mengirim sinyal) dan
dendrit (untuk menerima sinyal).
Otak
manusia terdiri dari 2 belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan, dimana
belahan kiri bertanggung jawab pada bagian tubuh sebelah kanan dan belahan
kanan untuk bagian tubuh sebelah kiri. Dari hasil penelitian Prof. Robert Orsnstein dari California University membuktikan bahwa
otak belahan kiri mengendalikan aktivitas analisis kuantitative dan kualitative
yang terukur, seperti matematika, logika, bahasa, dan lain-lain, sedangkan otak
belahan kanan berfungsi untuk aktivitas imajinasi seperti warna, musik, irama,
insting, berhayal, dan lain-lain. Dan bila belahan otak yang lebih lemah
dirangsang dan disuruh bekerja bersama belahan otak yang lebih kuat
(bersinergi) akan tercipta kemampuan dan efektivitas otak yang jauh lebih
tinggi dari 5 sampai 10 kali lipat.
Otak juga dibagi
atas 3 bagian besar, yaitu otak besar, otak kecil dan batang otak. Otak besar (cerebrum) berfungsi untuk memproses,
sensasi, fungsi intelektual, penyimpanan memori dan pengendali gerakan. Otak
kecil (cerebellum) berfungsi untuk
mengkoordinasi gerakan otot. Otak besar bagian luar (cortex) secara lebih rinci dapat dibagi menjadi 4 bagian (lobe) yaitu occipital lobe yang berfungsi untuk penglihatan, parietal lobe berfungsi untuk cita rasa,
temporal lobe berfungsi untuk
pendengaran, memori, dan emosi, frontal
lobe berfungsi untuk mengatur pergerakan otot, moral, emosi, dan ekspresi.
Otak besar bagian dalam (brain stem)
terdiri dari talamus, hipotalamus, pons, dan medulla oblongata.
Hasil
penelitian Prof. Pyotr Anokhin
membuktikan bahwa lapisan luar otak terdiri dari ribuan syaraf yang mirip
benang kusut dan pembuluh darah, dan otak terdiri dari jutaan sel neuron, dan
masing-masing sel mempunyai inti sel (nukleus)
dan sejumlah tangan syaraf (tentacle)
yang menyebar ke segala arah, dimana masing-masing tangan (tentacle) memiliki ribuan tonjolan (prouberans). Prof. Anokhin mengatakan bahwa tingkat intelengensia
tidak ditentukan oleh banyaknya jumlah sel, tetapi banyaknya tonjolan-tonjolan
tangan (tentacle) sel otak. Setiap
tonjolan paling tidak berhubungan dengan satu tonjolan yang lain dan dengan
tenaga elektrokimiawi menyebabkan kedua tonjolan ini membentuk suatu pola
hubungan dengan gugusan tonjolan yang lain, dimana otak merupakan suatu pola
atau jaringan yang dibentuk ribuan tonjolan yang terdapat pada tangan (tentacle) jutaan sel otak.
Prof. D. Samuel
dari Institut Weizmann di Israel
menemukan bahwa dalam selang waktu sesaat saja ada 100.000 hingga 1.000.000
reaksi kimia yang berlangsung di otak. Dari informasi diatas menunjukkan bawha
otak manusia merupakan superkomputer biologis.
Hasil
penelitian Dr. Wilder Penfield
menunjukkan bahwa sebagian dari memori yang dirangsang dengan kejut listrik
pada bagian belakang otak mampu menyingkapkan kembali pengalaman masa lalu
dengan sempurna (warna, bunyi, gerakan, dan emosional) dalam ingatan responden.
Hal ini tidak bisa dilakukan dalam kondisi biasa (tanpa kejutan listrik).
Kemudian dari hasil penelitian Charles
Bonnet membuktikan bahwa semakin sering saraf (otak) digunakan, semakin
mudah saraf bervibrasi, sehingga memori
menjadi semakin bagus. Hal ini diperkuat hasil penelitian Prof. Mark Rosenzwig yang membuktikan bahwa jika otak dirangsang,
berapapun usianya, maka otak akan membentuk lebih banyak tonjolan (protuberans) pada setiap tangan (tentacle) sel-selnya, dimana tonjolan (protuberans) akan meningkatkan jumlah
total hubungan-hubungan yang terdapat di dalam otak.
Dari
penjelasan diatas, kita baru sadar bahwa otak manusia mempunyai kemampuan luar
biasa untuk beradaptasi dengan perlakuan/kebiasaan. Dengan mengetahui cara
kerja serta metoda latihan yang dapat mengembangkan kemampuan dan potensi otak
secara efektif dan efisien, kita dapat memfungsikan dan mengoptimalkan otak,
juga semua indera yang dimiliki.
Majalah
fantasi dan fiksi ilmiah (Magazine of Fantasy and Science Fiction)
yang diterbitkan pada edisi Oktober 1966 memuat sebuah tulisan tentang seorang
ahli biokimia, penulis sain, sejarahwan, dan novelis yang bernama Dr. Isaac Asimov. Beliau dilahirkan
dari seorang imigran yang memiliki toko permen di Bronx ,
merupakan seorang anak yang menjadi tokoh yang terkenal pada abad 21 dalam hal
belajar. Dalam usia 45 tahun, telah menulis 75 buku selama 15 tahun karirnya.
Tentu kita ingin mengetahui mengapa demikian ?. Kemampuan tersebut didapatnya
dari kecintaan belajar, mempunyai rasa
ingin tahu yang besar untuk mengumpulkan fakta, angka, dan data yang menarik.
Dari proses belajar, dia dapat secara sadar maupun tidak sadar menggunakan
hampir seluruh waktunya untuk memasuki keadaan alamiah, dimana pada kondisi
tersebut dengan mudah mendapat informasi dan mengolahnya dengan cepat. Kondisi
belajar tersebut disebut dengan kondisi belajar optimal (Optimum Learning State (OLS)).
Sejak
tahun 1960-an telah dilakukan penelitian oleh berbagai ilmuan untuk mempelajari
OLS. Peneliti dari University of Chicago
yang bernama Dr. Mihaly Csikszentmihalyi mengatakan:
OLS adalah keadaan konsentrasi total yang menyerap
secara mutlak perasaan, sehingga anda berada dalam kekuasaan saat itu, dan
memperlihatkan kinerja puncak dari kemampuan anda.
Kemudian
hasil penelitian lain, kondisi pada OLS berhubungan dengan gelombang theta,
yaitu gelombang otak pada kondisi belajar yang optimal pada kecepatan 4 sampai
dengan 7 siklus per detik (Cycle Per Second (CPS)). Gelombang
otak biasanya diukur dalam jangkauan paling lambat sampai dengan paling cepat,
yaitu:
No.
|
Nama
|
CPS
|
Contoh
|
1
|
Delta
|
1
– 3
|
Tidur
nyeyak dan tidak bermimpi
|
2
|
Theta
|
4
– 7
|
Konsentrasi
mendalam (OLS)
|
3
|
Alpha
|
8 – 12
|
Rileks
dan Meditasi
|
4
|
Betha
|
18
– 42
|
Keadaan
sadar
|
Walaupun telah
diketahui gelombang theta sebagai kondisi OLS, tetapi tidak diketahui secara
pasti bagaimana metode untuk mencapai kondisi tersbut. Dengan penelitian yang
kontinyu ditemukan cara pendekatan untuk mencapai kondisi OLS, yaitu dengan
kondisi relaksasi mendalam, dengan memakai 3 langkah untuk membawa tubuh dan
pikiran ke kondisi OLS. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
1.
Pernafasan yang mendalam untuk mendekati Relaksasi Tubuh
|
|
No.
|
Keterangan
|
1
|
Cari
tempat sunyi dan duduk dengan nyaman, tulang punggung tegak.
|
2
|
Lemaskan
otot-otot perut.
|
3
|
Tarik
nafas alamiah dan tenang (hirup dan buang melalui hidung).
|
4
|
Hembuskan
nafas secara alamiah.
|
5
|
Ulangi
beberapa menit sampai terasa nyaman, wajar, dan mudah.
|
6
|
Sekarang,
tarik nafas perlahan-lahan sampai hitungan ke-4 (bayangkan oksigen ditarik
masuk dari paru-paru ke otak).
|
7
|
Tahan
nafas sampai hitungan ke-4 (bayangkan oksigen mendinginkan otak).
|
8
|
Buang
nafas samapi hitungan ke-4 (bayangkan setiap ketegangan di otak atau tubuh
dilepaskan bersama nafas).
|
9
|
Ulangi
langkah 6 – 8 sebanyak 5 kali.
|
10
|
Ulangi
bernafas alamiah (langkah 1 – 5).
|
2.
Relaksasi yang mendalam untuk mencapai Gelombang Alpha
|
|
No.
|
Keterangan
|
1
|
Setelah
beberapa menit latihan nafas yang mendalam, tutup mata dan mulailah bernafas
seperti biasa melalui hidung.
|
2
|
Setelah
pernafasan kembali normal, fokuskan untuk menarik dan menghembuskan nafas
dengan tenang.
|
3
|
Jika
perhatian mulai beralih dan muncul pikiran yang menganggu, jangan melawannya.
Tetapi kembalikan perhatian pada pernafasan sampai nafas kembali melambat.
|
4
|
Sekarang,
seharusnya telah menacapai keadaan relaksasi mendalam dan mental yang tenang
(gelombang alpha).
|
3.
Sugesti Diri untuk mencapai Optimum
Learning State
|
|
No.
|
Keterangan
|
1
|
Berikut
ini, 3 kalimat yang akan membuka ke gerbang OLS, yaitu:
·
Saya
seorang pelajar yang baik.
·
Saya
memasuki keadaan belajar optimum (OLS).
·
Saya
akan belajar dengan mudah dan serius.
·
Saya
pelajari apa saja dengan menarik dan menyenangkan.
|
2
|
Ulangi
kalimat diatas dengan perlahan dan tenang.
|
3
|
Pikirkan
arti setiap kalimat selama 1 menit atau lebih.
|
4
|
Ucapkan
dengan tenang, suaranya harus keras
dan jelas.
|
5
|
Sekarang,
setelah meningkatnya kemampuan otak pada kondisi OLS, pergi keluar dan
manfaatkan sebagian besar peluang belajar yang ada.
|
Terdapat
banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bernafas
yang mendalam dapat menciptakan kondisi yang mendasari semua pengalaman
OLS, dimana pengaruh potensial dari pernafasan pada pikiran adalah:
Meningkatkan
jumlah oksigen yang tersedia di otak, dimana pada tingkat belajar/berfikir pada
kondisi puncak, otak membutuhkan oksigen lebih banyak. Membuat tubuh rileks dan
membersihkan pikiran dari ketegangan dan membawa gelombang otak pada kondisi
alpha.
Dr. Herbert Benson
dari Beth Israel Hospital Boston mengatakan:
Seseorang di dalam ruang yang sunyi dan nyaman, serta
melakukan sejumlah khayalan mental, otak mereka segera menghasilkan gelombang
alpha. Pikirannya menjadi tenang, nafasnya dapat diukur, dan mereka memasuki
keadaan relaksasi mendalam. Pada saat yang sama, aliran darahnya dibanjiri zat
kimia yang meningkatkan aktivitas otak (endorphins, benzodiazepines,
neuropeptides, dll) yang dilepaskan pada saat seorang merasa gembira dan
optiomis.
Pada
saat bernafas dan relaksasi membawa kepada kondisi OLS, dapat diperdalam
menggunakan sugesti diri. Sugesti Diri
merupakan sebuah instruksi yang dikirim ke pikiran bawah sadar, yang mempunyai
kekuatan untuk memprogram pikiran agar beralih ke kondisi OLS, seperti perintah komputer yang
mempunyai kemampuan untuk pindah dari satu program ke program yang lain.
Menurut
peneliti kreativitas dari Institute of Noetic
Sciences yang bernama Dr.
Willis Herman mengatakan:
Berada dalam kondisi OLS atau tidak, pikiran bawah
sadar selalu dalam modus belajar optimum. Tetap bekerja dalam keadaan
“mengalir”, mengamati, mengingat, memahami dan menarik kesimpulan yang benar
dari segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Kita sering menyentuhnya tanpa
sengaja, mendengar, apa yang dikatakan oleh pikiran bawah sadar dalam bentuk
suara hati yang sangat halus. Membayangkan sesuatu dengan jelas mempunyai
pengaruh besar pada tubuh dan pikiran, menyebabkan terjadi pengiriman sinyal
listrik ke susunan syaraf sehingga memicu perkembangan otak.
Sumber:
1.
Tim
SDM,”Metode
Pemanfaatan Keajaiban Otak”, Pionir Jaya, Bandung , 1996.
2.
Nash
J.M,”Otak
Kanak-kanak”, Majalah Time, 3 Februari 1997.
3.
Stine J.M,” Mengoptimalkan Daya Pikir”, Terjemahan, Delapratasa, 1999.
Dari hasil penemuan yang memanfaatkan gelombang suara/akustik dan cahaya
untuk meningkatkan kualitas otak yang dilakukan penelitiannya sejak tahun
1974 hingga sekarang memberikan hasil
yang cukup fantastik, seperti (Adam, 2002) :
1.
Kecepatan
belajar meningkat sampai 300%
2.
Kemampuan
memori meningkat sampai 300%
3.
Peningkatan
IQ sampai 30%
4.
Kecepatan
membaca sampai 300%
5.
Hasil
ujian naik 2 tingkat (C ke A)
6.
Peningkatan
kemampuan dan efisiensi dalam komunikasi
7.
Menurunkan
stress dan tekanan darah
Hasil
diatas diperoleh dengan cara menyeimbangkan/mensinkronisasikan antara belahan otak
kiri dengan otak kanan dan menurunkan gelombang otak pada tahap optimal dengan
memakai terapi cahaya dan suara/akustik. Gelombang otak dibagi atas 4 jenis,
terdiri dari (Adam, 2002; Martini et. al., 1997; Stine, 1999) :
Ø Delta
(D)
yang berfrekwensi 1-2 Hz (siklus per detik) : Relaksasi fisik yang dalam,
pengendalian stress dan pelepasan rasa sakit.
Ø Theta
(q)
yang berfrekwensi 3-5 Hz : Memori mengingat, memanggil dan pertumbuhan IQ.
Ø Alpha
(a)
yang berfrekwensi 7-9 Hz : Belajar, membaca dan mendengar.
Ø Beta
(b)
yang berfrekwensi 12-14 Hz : Pengambilan keputusan, logika, dan pemecahan
masalah.
Dari keterangan diatas dimungkinkan untuk mengembangkan gelombang suara
yang digunakan untuk meningkatkan kualitas otak dengan lebih baik dan optimal,
baik dari sisi manfaat maupun dari sisi biaya. Melihat perkembangan pemakai
gelombang ultrasonik sebagai alat instrumentasi/ukur dan terapi, khususnya
dibidang kedokteran seperti alat ultrasonography (USG), alat radiasi panas,
alat ultrasonic encephalogram (UEG), alat radiasi tumor (Frey, 1978). Maka
gelombang ini mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam banyak bidang,
khususnya yang berkaitan dengan terapi otak.
Otak
adalah bagian yang sangat penting dari seorang manusia, tanpa otak yang
berfungsi dengan baik seseorang tidak dapat dikatakan sebagai manusia yang
sempurna. Banyak masalah muncul karena pengendalian otak yang tidak optimal contohnya stress,
emosional, lamban menganalisa, lambat
beradaptasi, daya tangkap dan daya ingat kurang, pesimistis dll.
Inteleginsia, emosi, spiritual kerap dijadikan tolok ukur kecerdasan atau
kemampuan seseorang. Sayangnya tidak semua orang di karunia otak yang cerdas.
Banyak
penelitian yang dikembangkan untuk menigkatkan kemampuan otak manusia.
Contohnya yang dikembangkan oleh Alpha learning yang mengembangkan alat Brain
Wave yang berfungsi untuk menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan. Hasilnya
adalah kinerja otak meningkat beberapa kali dari sebelumnya, selain itu ada
gingko biloba sejenis suplemen yang berfungsi memperlancar sirkulasi darah
diotak untuk membantu meningkatkan kinerja otak. Cara-cara diatas hanya
berfungsi sebatas meningkatkan aliran darah ke otak dan menyeimbangkan otak
sebelah kiri dan sebelah kanan belum pada tahapan mengaktifkan sel otak.
Kami dari
PT. Sembada Waruga Jati Divisi Brain Activator mengembangkan sebuah alat yang
berfungsi mengaktifkan sel otak. Dengan dibuatnya alat ini diharapkan
peningkatan kualitas manusia dapat mencapai pada tahapan yang lebih baik
dari sekarang. Alat ini dinamakan Brain
Activator.
Ket :
Bentuk a
lat
brain activmpak atas
Ket : Bentuk Alat Brain Activator
FUNGSI BRAIN ACTIVATOR
Alat Brain
Activator yang mengeluarkan gelombang ultrasonik berfungsi untuk membantu
meningkatkan vibrasi syaraf dan jumlah hubungan antar syaraf, sehingga akan
meningkatkan arus listrik antar syaraf otak, termasuk meningkatkan memori otak.
FUNGSI BRAIN ACTIVATOR
Kami dari PT. Sembada Waruga Jati Divisi Brain Activator
mengembangkan sebuah alat yang berfungsi mengaktifkan sel otak. Dengan
dibuatnya alat ini diharapkan peningkatan kualitas manusia dapat mencapai pada
tahapan yang lebih baik dari sekarang.
Alat ini dinamakan Brain Activator.
Alat Brain Activator yang mengeluarkan gelombang ultrasonik
berfungsi untuk membantu meningkatkan vibrasi syaraf dan jumlah hubungan antar
syaraf, sehingga akan meningkatkan arus listrik antar syaraf otak, termasuk
meningkatkan memori otak.
MANFAAT
Manfaat
menggunakan Alat Brain Activator antara lain :
•
Untuk meningkatkan kecerdasan.
•
Meningkatkan kemampuan
konsentrasi.
•
Membantu mempertajam
kemampuan analisa.
•
Membantu mempercepat hasil
latihan pernafasan “ Tenaga Dalam”.
•
Meningkatkan produktivitas
kerja karyawan.
•
Meningkatkan kemampuan
bersaing di masyarakat.
•
Membantu menormalkan
penderita Autis, Idiot, Epilepsi, Stroke, Parkinson, Alzheimer dan lain-lain.
HASIL LABORATORIUM
Dari
hasil lab di laboratorium Pramita untuk
dua orang responden kami sdr Irfan dan sdr Fajar sebelum dan sedang menggunakan
Alat Brain Activator dengan menggunakan metode pemeriksaan Electro
Encephalography (EEG) menunjukan bahwa hasil dari pemeriksaan masih dalam batas
normal dengan kata lain tidak adanya efek samping yang membahayakan.
Keterangan :
Irama dasar 8 – 9 spd, voltage sedang, reaktivitas cukup, bercampur
dengan gelombang 4 – 6 spd secara acak
dikedua henisfer dan tidak dapat paroksimal HV tidak memberikan keterangan
tambahan.
Kesan : EEG masih dalam batas normal ( hasil dari tes EEG yang
menunjukkan pemakaian alat tidak ada efek samping yang membahayakan ).
DATA DAN FAKTA
SETELAH MENGGUNAKAN ALAT BRAIN
ACTIVATOR
Katagori Pemakai : Umum
|
|
Lama Pemakaian : 2 minggu s/d 1
bulan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
1.
Merasa
cepat lelah
2.
Kurang
konsentrasi
3.
Kurang
tangap, malas belajar
4.
Kurang
lancar berbicara didepan umum
5.
Tidur
gelisah
6.
Sering
minum obat sakit kepala
7.
Kekebalan
tubuh lemah
8.
Stress
9.
Penglihatan
kurang jelas
|
|
Ket : Sampel diambil acak dari 100 orang pemakai
alat berumur 16 th s/d 70 th
|
Katagori Pemakai : Berpenyakit
(Autis & Keterbelakangan mental)
|
|
Lama Pemakaian : 2 minggu s/d 1
bulan
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
Berpenyakit Autis
2.
Manja, daya ingat kurang
3.
Pengucapan
huruf “R” kurang jelas
Keterbelakangan mental
1.
Kurang
inisiatif
2.
Kurang
responsif
|
Berpenyakit Autis
1. Lebih percaya
diri , komunikatif, nurut
2. Tidak manja lagi,
hafalan lebih cepat
3. Pengucapan huruf
“R“ lebih jelas
Keterbelakangan mental
1.
Keinginannya
semakin banyak
2.
Kalau
lihat mainan langsung diraih / keingintahuan meningkat
3.
Mulai
responsif
|
Ket : Sampel diambil dari 5 orang penderita autis
dan 3 orang penderita keterbelakangan mental
berumur 5 th s/d 10 th
|
Harapan
bagi Penyandang Autis
Ikhsan
Priatama lahir normal, sembilan tahun lalu. Namun dalam perkembangannya, sang
ibu, Dyah Puspita, menangkap keanehan perilaku Ikhsan. Yang paling menonjol,
kontak matanya sangat terbatas. ''Ia cenderung tak mau menatap mata saya'',
ungkap Dyah. Semakin besar Ikhsan tak kunjung menambah kosa kata. Bunyi yang
keluar dari mulutnya masih seperti ocehan bayi. ''Tak terjadi perkembangan
bicara seperti anak-anak pada umumnya,'' kenang Dyah.
Karena
sang ibu psikolog, perburuan diagnosis bagi Ikhsan berlanjut: dari dokter anak,
dokter saraf, psikolog, psikiater anak, ahli refleksi, bahkan ke paranormal.
Selama beberapa waktu tak seorang ahli pun mengatakan kelainan Ikhsan yang
sebenarnya. Namun Dyah tak pernah berhenti mencari tahu keadaan anaknya, hingga
akhirnya Ikhsan ketahuan menyandang autisme.
Dewasa
ini penyandang autisme infantil seperti Ikhsan cenderung meningkat. Menurut
Ketua Yayasan Autisma Indonesia ,
Dr. Melly Budhiman Sp.KJ, sepuluh tahun lalu jumlah penyandangnya sekitar 1 per
5.000 anak. Dewasa ini sudah menjadi 3 per 500 anak. ''Peningkatan ini akan
terus berlangsung'', tandas staf jurusan psikiatri Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
ini.
Gangguan
Perkembangan
Dalam
Seminar bertajuk Autisme dan Penanganannya beberapa waktu lalu, Melly
menguraikan autisme sebagai gangguan perkembangan yang luas dan berat
(pervasif). Gangguan perkembangan tersebut mencakup bidang komunikasi,
interaksi, dan perilaku. Gejala ini timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun.
Pada sebagian anak, gejala tersebut sudah nampak sejak lahir.
Penyebabnya,
gangguan pada perkembangan susunan saraf pusat yang mengakibatkan fungsi otak
terganggu. Autisme bisa terjadi pada siapa saja. Perbandingan antara laki-laki
dan perempuan diperkirakan 3:1. Seorang ibu yang cermat memantau perkembangan
anaknya akan mudah melihat beberapa keganjilan sebelum anak mencapai usia satu
tahun. ''Yang sangat menonjol adalah sangat kurangnya kontak mata,'' tandas
Melly.
Sebagian
kecil penyandang autisme sempat berkembang normal. Namun, sebelum mencapai usia
3 tahun, perkembangannya terhenti. Kemudian mulai nampak gejala-gejala autisme.
Biasanya gejala-gejala tersebut kian jelas setelah anak mencapai usia 3 tahun.
(echolalia),
sering menarik tangan orang di dekatnya agar melakukan sesuatu untuknya.
Kedua,
terjadi gangguan interaksi sosial seperti menghindari tatapan mata orang lain,
lebih asyik bermain sendiri, dan menolak bila dipeluk.
Ketiga,
gangguan pada perilaku yang berlebihan (excessive), misalnya tak bisa diam dan
mengulang-ulang gerakan tertentu. Atau gangguan perilaku kekurangan
(deficient), misalnya diam dengan tatapan mata kosong, bermain secara monoton.
Keempat,
terjadi gangguan emosi, yakni tak ada atau kurangnya empati, tertawa-tawa,
menangis atau marah-marah sendiri, dan sering mengamuk (temper tantrum).
Kelima,
terjadi gangguan persepsi sensoris seperti suka mencium-cium atau
menjilat-jilat benda apa saja, tak bisa mendengar suara keras, dan tak mau
diraba.
Untuk
mendiagnosis autisme infantil, menurut Melly, tak memerlukan pemeriksaan
canggih seperti CT-scan. ''Diagnosis ditegakkan berdasar gejala klinis yang
tampak, yang menunjukkan penyimpangan''.
Merupakan Misteri
Selama
puluhan tahun penyebab autisme tetap misteri. Baru dalam kurun waktu sepuluh
tahun ini, diketahui terjadinya kelainan pada struktur sel otak: yakni gangguan
pertumbuhan sel otak pada saat kehamilan trimester pertama.
Berbagai
hal bisa menghambat pembentukan sel otak janin seperti virus rubella,
toxoplasma, herpes, jamur (candida), okseigenasi (perdarahan) atau keracunan
makanan. Selain gangguan itu, ternyata, faktor genetik juga bisa menyebabkan
autisme. Ada
gen tertentu yang mengakibatkan kerusakan khas pada sistem limbik (pusat
emosi).
Pada hakikatnya kerusakan
sel otak tak dapat disembuhkan. Namun bila otak
anak yang sedang berkembang mendapat rangsangan secara intensif dan terpadu
sedini mungkin, fungsi sel yang rusak bisa diambil alih oleh sel otak yang
lain, meski hasilnya tak sempurna.
Dengan
penatalaksanaan yang tepat dan terpadu, papar Melly, gejala-gejala autistik
bisa dikurangi semaksimal mungkin. ''Bila penyandang autisme mempunyai
kecerdasan normal, tak tertutup kemungkinan ia bisa mencapai jenjang perguruan
tinggi''.
(
Dikutip dari Maria Etty Warta Mikael via internet)
KESAKSIAN DAN FAKTA PARA PEMAKAI BRAIN ACTIVATOR
Nama : Ismail Muhamad
Pekerjaan : Pensiunan DPRD
Jambi
Alamat : Jl. Cisitu Indah IV
No. 7 Bandung
Umur : ± 70 tahun
Penuturan Bapak Ismail
Sendiri
Sekitar 1 tahun belakang
menurut diagnosis dokter saya terserang stroke, badan jadi lemah, jalan susah
harus dibantu, memerlukan dan menginginkan sesuatu memerlukan bantuan angota
keluarga. Saya berusaha ingin sebuh dan sehat seperti sedia kala, saya berusaha
berobat ke dokter di salah satu rumah sakit yang ada di kota bandung. Bukanya
dokter membantu penyembuhan sakit saya melang memberi tahukan bahwa saraf di
otak saya sudah mati dan tidak bisa disembuhkan. Saya menjadi sedih dan protes
ke dokter saya kemari untuk berobat untuk kesembuhan bukan untuk difonis
tentang penyakit saya. Waktu berjalan terus dan saya tetap mencari kesembuhan
dan berusaha untuk sembuh . Suatu saat sekitar bulan pebruari saya mendengar
ada suatu alat yang dapat membantu penyembuhan penyakit gangguan di kepala (otak)
saya mencoba memesan untuk penyembuhan penyakit saya sekitar 1 bulan lamanya
setelah pemesanan karena alat Brain Activator pemesanannya Inden 1 bulan .
setelah memakai alat Barain Activator khusus untuk penyembuhan penyakit saya
dengan pemakaian teratur ± 3 minggu
terdapat perubahan di diri saya yang tadinya badan saya rasanya mati separo
sudah dapat digerakan dan normal bisa berjalan tanpa pengawasan anggota
keluarga yang lain dan tanpa alat bantu, konsumsi obat-obatan untuk penyembuhan
sudah berkurang banyak. Kesembuhan saya ke normal lagi tinggal 25 %. Dan sampai
sekarang saya masih menggunakan Brain Activator secara teratur untuk
penyembuhan saya. Banyak manfaatnya yang saya rasakan setelah memakai Baraian
Activator
Nama : Ir. Samsi Tjokrodigo
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Jl. Ngasem 16
Yogyakarta
Umur : ± 80 tahun
Penuturan Istri Ir Samsi
Tjokrodigo
Suami saya mengidap stroke
sudah lama dan saya berusahaa kedokter ahli stroke untuk penyembuhan suami saya
tapi belum terlihat perubahan yang nyata terhadap suami saya pada suatu waktu
saya mendapatkan informasi ada suatu alat namanya Brain Activator yang dapat
membantu penyembuhan Penyakit Stroke saya mencoba memesan untuk penyembuhan
suami saya sekitar 1 bulan lamanya saya menunggu dan alat Barain Activator saya
terima langsung Saya pakaikan ke suami saya untuk penyembuhan stroke sesudah
pemakaian selama 1 bulan terlihat ada perubahan di diri suami saya, sekarang
sudah bisa diajak maincatur dan rasa berat dikelapa sedikit demisedikit hilang,
bisa menanggapi lawan bicara yang sebelumnya susah, dan kesehatannya mulai
membaik sedikit demisedikit. Saya terus memakaikan Barain Activator ke suami
saya secara teratut untuk proses penyembuhan penyakit strokenya.
Nama : Reyhandi Rahmat Eka
Wibowo
Pekerjaan : Pelajar khusus
di pendidikan Autis Solo
Alamat : Panasan Baru
Ngresep Ngemplak Solo
Umur : ± 6 tahun
Penuturan Bapak Reyhandi
Rahmat Eka Wibowo
Saya mempunyai anak
laki-laki sejak lahir hingga umur 1 tahun pertumbuhanya normal setelah umur 2
tahun perkembangan anak saya kelihatan tidak seperti anak biasanya, membuat
pikiran saya tidak tenang. Anak saya terus tumbuh dan berkembang, dan saya
mengamati terus perkembanganya. Anak saya tergolong anak yang hiperaktif dan
suka membuat orang disekelilinganya merasa terganggu. Saya berusaha mencari
pengobatan untuk anak saya agar bisa norma seperti anak-anak lainnya.anak saya
saya masukan kesekolah Autis karena hasil pemeriksaan dokter pisikolog anak
saya tergolong anak autis. Saya mencoba mencari penyembuhan terhadap anak saya.
kurang lebih satu tahun yang lalau saya pernah melakukan terapi pengobatan di
Jakarta dengan pakar pengobatan terkenal di negerikita dengan metode
ramuan-ramuan alami dan akupuntur tetapi setelah melakuakan pengobatan terapi
bukanya malah sembuh tetapi malah anak saya kelihatan lebih parah. Suatu saat
saya mendapat informasi dari saudara saya yang ada di Bandung katanya ada suatu
alat yang bisa membantu menormalkan anak-anak autis. Saya tertarik dengan apa
yang ditawarkan saudara saya lalu saya minta brosur tentang alat tersebut
setelah saya memahami memalalui brosur yang saya dapatkan saya membranikan diri
pesan Alat Barain Activator melalui saudara saya yang ada di Bandung. Setelah
menunggu pesan alat saya selama 1 bulan saya langsung memakaikan ke anak saya.
setelah pemakaian kurang lebih 3 minggu terlihat adanya perubahan perubahan
didiri anak saya yang tadinya hiperaktuf
mulai berkurang dan lebih komunikatif bila diajak bicara dan kalo menulis
tanganya sudah tidak kelihatan kaku lagi. Saya sangat gembira sekali melihat
perubahan anak saya hanya dengan bantuan alat Barain Activator untuk proses
penyembuhan adanya perubahan yang sangat nyata dibandingkan dengan terapi
sebelumnya yang memakan waktu dan biyaya
yang tidak sedikit, tetapi setelah memakai Brain Activator secara teratur
perubahan perubahan didiri anak saya nampaknyata, dan saya berharap anak saya
dapat normal seperti anak lainya.
Nama : Sahid Bagaskara
Pekerjaan : Pelajar (Autis)
Alamat : Jakarta
Umur : 8 tahun
Penuturan Ibu Sahid
Bagaskara
Saya mempunyai anak berumur
8 tahun dengan lahir normal dan sehat saya mengasuh anak saya seperti ibu-ibu
laninya dan mengharapkan anak saya tumbuh sehat. Tetapi sesuatu yang tak
terduga pada umur 3 tahun anak saya pertumbuhanya mulai kelihatan tidak normal.
Saya sebagai ibunya merasa cemas apa yang terjadi dengan diri anak saya. saya
pergi ke dokter untuk menanyakan pertumbuhan anak saya dan dokter menyarankan
untuk berkonsultasi ke pisikolog. Setelah saya berkonsultasi ke dokter dan
pisikolog anak saya ternyata menderita autis persaan saya jadi tidak menentu.
Anak saya saya sekolahkan di sekolah biasa dan dalam perkembanganya saya terus
berkonsultasi dan berobat ke dokter dengan mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan
oleh dokter untuk penyembuhan anak saya. tapi kelihatanya belum ada perubahan
yang cukup berarti. Dan suatu hari saya mendapatkan informasi adanya alat Brain
Activator untuk membantu penyembuhan penderita Autis informasi saya peroleh
dari tebet. Saya tertarik dan mencoba untuk memesan setelah mendapat penjelasan
dari tebet sekitar 1 bulan saya menunggu Alat Barain Activator selesai dibuat
khusus untuk anak saya. Setelah saya memakaikan Barain Activator selama 1 bulan
keanak saya nampak adanya perubahan-perubahan yang membuat saya gembira seperti
disekolah mulai tenang dan tidak memnggangu teman-temanya, komunikasai mulai
lancar dengan sesama temannya, konsumsi obat dari dokter sudah berkurang
banyak, kepandaian matematika bertambah. Dan sekarang ini saya masih mekakaikan
Braian Activator keanak saya secara teratur untuk membantu penyembuhan
autisnya. Saya berharap anak saya bisa tumbuh dengan normal, dengan bantuan
Brain Activator insaallah anak saya bisa normal .
Nama : Ayu
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Manggarai Utara V No. D 20 Jaksel
Umur :
Penuturan Ibu Ayu
Saya mempunyai anak
perempuan ayu namanya anak saya tidak normal kaya anak lainya dan hasil
diagnosis dokter anak saya masuk kekatagori penderita autis saya berusaha
mencari pengobatan dan metode untuk penyembuhan anak saya tapi perubahan yang
saya harapkan belum terlihat. Pada suatu hari saya mendapat informasi Ada Suatu
Alat Namanya Brain Activator untuk membantu penyembuhan penderita autis saya
tertarik dan pesan alat Barain Activator untuk anak saya. setelah saya mendapat
kan Brain Activator saya memakaikan alat tersebut untuk penyembuhan anak saya
setelah pemakaian 3 bulan saya memakaikan alat barain activator dan mengamati
mulai nampak adanya perubahan-perubahan didiri anak saya, sekarang mulai rajin
menulis apa yang dicontohkan, mulai tenang, diajak bicara lebih komunikatif,
bila diajarin lebih nurut dan saya masih terus memakaiakan Brain Activator
secara teratur. Harapan saya perubahan-perubahan yang terjadi di anak saya
dapat terus berkembang dan berubah sehinga anak saya normal seperti anak-anak
lainnya.
Nama : Rundana
Pekerjaan :
Alamat : Cibolerang Blok Aci
RT 05 RW 09 Bandung
Umur : 4 tahun
Penuturan Ibu Rundana
Saya ibu dari rundan saya
mempunyai anak yang perkembanganya tidak normal
seperti anak – anak lainnya dan tegolong anak keterbelakangan mental
saya berusaha mencari pengobatan dan metode untuk anak saya agar bisa seperti
anak anak-lainnya saya ditawarin suatu alat namanya Brain activator sebuah alat
untuk membantu penyembuhan ganguan penyakit dikepala. Dan saya menanyakan
apakah bisa untuk penyembuhan anak keterbelakang mental seperti anak saya.
katanya bisa dan saya langsung memesan untuk anak saya setelah 1 bulan saya
mendapatkan alat Brain Activator. Setelah saya pakaikan ke anak saya selama 2
bulan nampak adanya perubahan perubahan terhadap anak saya. keingintahuan anak
saya bertambah, perbendaharaan kata bertambah. Saya berharap anak saya bisa
seperti yang lainnya normal.
Nama : Lita Puspita
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Rung Purna IX
No. 24
Umur : 6,5 tahun
Penuturan Ibu Lita Puspita
Saya mempunyai anak yang
pertumbuhanya dari bayi normal setelah umur 2 tahun perkembanganya kelihatan
tidak seperti anak normal lainya.anak saya perlu perhatian dari saya. Saya
mencari dan berusaha untuk pengobatan anak saya agar bisa normal seperti
anak-anak lainya. Pada suatu saat saya mendapatkan informasi tentang Brain
Activator saya meminta pertimbagan suami saya untuk menggunakan Barain
Activator sebagai terapi anak saya. Suami saya setuju dan saya memesan Barain
Activator. Setelah saya mendapatkan Barain Activator dan memakaikan ke anak
saya sesuai dengan aturan yang ada setelah pemakaian 1 bulan nampak perubahan yang sebelumnya kalau
menulis tangan masih kaku setelah 1 bulan berjalan menulis sudah lebih rileks
dan tingkat PD meningkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar dan pendapat anda? Adakah saran untuk admin?