Bismillahirrahmanirrahim…
Nggak perlu harta, tahta, bahkan muka yang cakep buat mencintaimu, dan sungguh aku percaya perkataanmu.Tapi aku perlu Hati yang kuat biar siap kalo kamu menyakiti aku.
Super sekali galau nya. Ini hanya salah satu kisah kegalauan, masih banyak barisan kata yang memenuhi wall dari jejaring sosial yang kini semaking ngetrend. Seolah-olah agar semua orang tahu tentang kegalauannya.
Galauwers kini sedang merebak di kalangan remaja, bahkan dengan sok tahu nya anak-anak pun ikut-ikutan tanpa mengerti artinya. Yang tua-tua pun seolah nggak mau kalah, akhirnya ikut-ikutan menjadi galauwers. Galau sudah menginfeksi semua kalangan dari yang jatuh hati sampai yang patah hati. Kegundahan, kegelisahan, minder, gugup bisa menjadi langkah awal virus galau menjalar.
Virus galau dengan mudah menjalar di dunia maya, semua tayang dengan seenaknya tanpa aturan bahkan tanpa ada malu lagi. Seakan-akan kegalauan sudah menjadi sesuatu yang umum, kadang malah ada yang suka membeberkan galaunya tentang keluarga. Duuhh…masa masalah keluarga diungkap juga di jejaring sosial, plisss…deh ini nggak akan mengurangi masalah, malah nambah masalah.
Katanya pengen jadi orang yang gaul, keren, pinter, tapi dikasih masalah sedikit aja langsung galau, gimana mau keren? Saya sama sekali nggak melarang kegalauan lho ya, toh buat saya rasa galau itu justru fitrah, karena memang tanpa rasa galau, kamu dan aku justru nggak puya rasa. Cuma, kalau mau curhat galau pun mesti tetep keren gitu lho!. Setiap dari kita pasti pernah merasakan galau, jadi jangan khawatir dan jangan resah, kamu nggak sendiri kok. Cuma kamu harus paham kalo Galauwers pun harus keren, masa Cuma jadi galauwes pengikut yang sukanya sama yang lebay-lebay bikin status.
Jangan mau donk dibilang nggak keren gara-gara terserang virus galau. Bilang pada diri, kalo lagi galau kamu anti curhat sama “si Maya”, toh kalo pun kamu curhat sama “si Maya” malah bikin kamu tambah galau karena koment-koment yang sama sekali nggak menyelesaikan masalah, kecuali kalo kamu sengaja ingin membiarkan “aib” kamu tentang sesuatu disimak semua orang alias cari perhatian gitu lho.
Jadilah Galauwers yang Keren.
Kalo galau justru kamu curhatnya lewat karya untuk memotivai agar berprestasi biar nggak frustasi, ini baru keren.
Kalo galau langsung curhat sama Allah Azza Wa Jalla, karena kamu tahu yang berhak mendampingimu dengan berbagai himpitan cobaan hanyalah Allah, nggak ada yang lain, ini baru keren.
Kalo masih galau, cobalah membaca Al Quran. Bukankah Al Quran adalah obat yang paling mujarab untuk mengobati kegalauan?
Masih galau juga? Kalo gitu berdzikirlah lebih banyak, karena lebih banyak mengingat-Nya bisa melupakan kegalauan lebih cepat
Masih ngerasa galau juga? Hadapilah dengan berani, jangan pernah lari. Berpikirlah optimis, hilangkan kegalauan dengan aktivitas yang manfaat, jangan updet status terus.
Jangan kebanyakan galau ya Sob, apalagi galau dijadikan trend, uhh…jadi kebiasaan nanti. Kalo udah jadi kebiasaan, malah bingung sendiri kan, dikit-dikit galau, dikit-dikit galau, lama-lama jadi sakau.
Galau bisa menjadi sumber inspirasi tak terhenti, bisa jadi puisi romantis, jadi jangan dikira kalo kamu nggak bisa berkarya karena setiap darimu adalah kaya, tingkatkanlah galaumu sehingga punya daya yang merubahnya jadi karya, jangan Cuma bisa curhat sama “ si maya”.
So sahabat, galau hanyalah perasaan nggak menentu yang dirasakanmu, besar kecilnya kegalauan tergantung sesiap apa kamu menerima cobaan dari Allah Azza Wa Jalla. Jadi mulailah bersiap untuk menerima rasa galau dan menjadi Galauwers yang keren.
Wallahua’lam bish shawwab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar dan pendapat anda? Adakah saran untuk admin?