Sebelum kedatangan Nabi Suci,
orang-orang hanya mempercayai kebenaran atas nabinya serta kitab sucinya
masing-masing. Bahkan misalnya sampai sekarang seorang Yahudi hanya percaya
kepada para nabi Bani Israil, seorang Kristen percaya kepada Yesus dan
nabi-nabi Bani Israel lainnya dengan setengah hati, seorang Buddhis kepada
Buddha, seorang Majusi kepada Zoroaster dan kepada beberapa nabi di negerinya
sendiri, seorang Hindu kepada para Rishi yang muncul di India, tetapi Islam
datang dengan suatu konsep baru dari agama. Dia menarik perhatian kita ke
seluruh alam semesta dan menemukan benang merah dari semua agama Tuhan.
Ketuhanan Allah yang melingkupi segala sesuatu telah dijelaskan dalam kata-kata
yang paling awal dari al-Quran:
Umat Hindu cenderung mnganggap kaum
Muslim sebagai umat yang kelasnya lebih rendah. Tetapi Kitab-kitab Suci mereka,
Weda dan Purana, berbicara tentang Nabi Islam dan para pengikutnya dengan
kata-kata yang penuh hormat dan tinggi. Cobalah buka Bhavishya Purana, yang
dikumpulkan oleh peramal dan orang suci terkemuka Maha Rishi Vyasa. Suatu
terjemahan bebas bahasa Inggris kita berikan di sini:
"Seorang guru ruhani akan
datang dari negeri asing. Muhammad (Muhammad) adalah namanya. Raja,
memandikan orang Arab yang ditemani malaikat ini dengan air suci dari Gangga
dan lima cairan yang mensucikan (panchgavya), memujanya dengan penuh
keimanan dan pengabdian, dan berkata: Saya membungkuk di hadapanmu, wahai Anda
yang menjadi Kebanggaan dari Umat Manusia,(namaste girijanath), engkau
yang penghuni gurun pasir (marusthalnivasnam), yang memberikan kekuatan
yang banyak sekali untuk menyembelih Setan; yang telah dijaga dari
musuh-musuhmu yang jahat. Wahai engkau manifestasi dari Dzat Yang Maha-unggul!
terimalah saya sebagai hamba-sahayamu, sebagai seorang yang jatuh di telapak
kakimu".
Atharwa
Weda dan Muhammad.
Dalam "Kuntap Sukt" dari
Atharwa Weda, Rishi yang Dijanjikan disebut dalam mantra sebagai 'M' yang besar
dan agung. ("Esh rishye mamahe" bagi 'M' rishi yang agung ini".
Atharwa Weda, 20:127:1, yang menunjukkan dan membuktikan bahwa M dari 'Om'. Dia
disebut seorang Rishi, berarti di sini bahwa dia adalah seorang nabi atau
utusan dari Tuhan Yang Maha-tinggi. Kuntap Sukta menyatakan: "Dia akan
menjadi seorang yang mengendarai unta," ("Ushtra yasya pravahi");
kendaraannya yang adalah unta membuktikan karenanya bahwa beliau bukan seorang
Resi India tetapi seorang pengendara unta dari gurun pasir Arabia; karena di
India seorang Rishi, (sesuai dengan Hukum Manu) dilarang mengendarai seekor
unta (Manu 5:8.18; 14:201).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar dan pendapat anda? Adakah saran untuk admin?