Melihat perempuan menangis, mungkin pemandangan biasa, tapi melihat laki-laki menangis? Peristiwa yang jarang terjadi. Pasalnya, sejak kecil pria dididik untuk pintar menahan dan mengendalikan emosi. Menangis atau ngambek menjadi pantangan. Namun, tak semua pria berhati ‘batu’ dan tahan gempur. Sebagian pria lainnya menganggap hal yang wajar menunjukkan sisi emosinya. Sama seperti Anda, dia juga bisa ngambek saat Anda tak bisa memenuhi janji. Atau bisa dengan mudah meneteskan air mata saat hal buruk menimpa.
Mengapa para pria ini begitu gampang menunjukkan sisi emosinya? Ada tiga faktor utama, lho, yang menyebabkan pria menjadi sensitif:
1. Pola Asuh
Nilai dan cara seseorang dibesarkan sangat berpengaruh terhadap suatu kepribadian. Seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang memanjakannya, akan membuat ia menjadi pribadi manja dan sulit menerima situasi yang tak menguntungkan dirinya. Ia akan gampang ngambek dan marah tanpa memikirkan kepentingan orang lain. Begitu juga dengan seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang dan ikatan emosional yang sangat kental. Ia akan mudah meneteskan air mata saat meluapkan emosinya.
Nilai dan cara seseorang dibesarkan sangat berpengaruh terhadap suatu kepribadian. Seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang memanjakannya, akan membuat ia menjadi pribadi manja dan sulit menerima situasi yang tak menguntungkan dirinya. Ia akan gampang ngambek dan marah tanpa memikirkan kepentingan orang lain. Begitu juga dengan seseorang yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang dan ikatan emosional yang sangat kental. Ia akan mudah meneteskan air mata saat meluapkan emosinya.
2. Budaya
Unsur budaya pun tak kalah berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Dalam budaya patriarki, posisi pria lebih tinggi dari perempuan. Makanya perempuan diharuskan tunduk terhadap pria. Anggapan bahwa pria berhak menguasai perempuan inilah, yang terkadang membuat pria ‘ngambek,’ saat ia merasa minder atau terancam pada perempuan yang memiliki kemampuan melebihi dirinya.
Unsur budaya pun tak kalah berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Dalam budaya patriarki, posisi pria lebih tinggi dari perempuan. Makanya perempuan diharuskan tunduk terhadap pria. Anggapan bahwa pria berhak menguasai perempuan inilah, yang terkadang membuat pria ‘ngambek,’ saat ia merasa minder atau terancam pada perempuan yang memiliki kemampuan melebihi dirinya.
3. HormonalPada dasarnya, komposisi hormonal dalam tubuh akan membentuk sebuah pola temperamen tertentu. Jadi, tingkah sensitif para pria bisa jadi dilatarbelakangi oleh pola temperamen yang dibentuk oleh hormon tersebut. Biasanya, pribadi yang berpotensi menampilkan perilaku sensitif adalah mereka yang memiliki pola temperamen melankolis, berkombinasi dengan sanguinis. Sehingga pola agresinya cenderung bersifat pasif. Nah, ngambek atau bahkan menangis, adalah salah satu bentuk ketidakpuasan yang bersifat pasif. Menghadapi pria sensitif, memang bukan hal mudah. Anda tak boleh terlalu keras atau terlalu ‘memaklumi’ kebiasannya. Cobalah beberapa trik berikut untuk menghadapi pria seperti ini.
- Bersikap TegasJangan ragu untuk bersikap tegas bila si dia sering ‘ngambek’. Anda bisa berterus terang kepadanya, bahwa Anda tak suka dengan kebiasaannya itu. Mintalah dia untuk menyampaikan dan menjelaskan apa yang tak ia suka. Ajak ia menyelesaikan masalah dengan berkompromi. Jangan biarkan ia diam dan pergi saat masalah belum selesai. Ini akan membuat ia selalu mengulangi kebiasannya, atau bahkan menjadikan sikap ‘ngambek’ sebagai senjata menutupi kesalahannya.
- Contoh TingkahnyaKalau kebiasaan ‘ngambek’ menjadi hal yang biasa ia lakukan, sesekali cobalah melakukan hal yang sama. Bila ia bertanya ada apa dengan Anda, inilah kesempatan bagi Anda untuk menjelaskan kepadanya bahwa sangat tidak nyaman memiliki pasangan yang terlalu sensitif. Salah kata sedikit saja sudah membuat dia diam lantaran tersinggung berat. Anda kerap dibuat menebak-nebak apa keinginannya. Cobalah jelaskan kepadanya bahwa kebiasannya tersebut dapat merusak komunikasi dalam hubungan Anda berdua.
- Beri Pujian
Tak jarang, alasan si dia sensi karena merasa kurang percaya diri menghadapi segala kelebihan Anda. Karena minder, ia pun jadi malas mendengar, bahkan merespon berbagai cerita tentang prestasi Anda. Sikapnya cenderung menjadi tak peduli dengan keberhasilan Anda. Bila alasan ini menjadi penyebab atas sikap sensinya, tak ada salahnya bila Anda mencoba memujinya lebih sering. Ini akan membuat ia merasa masih dihormati dan dibutuhkan oleh Anda. Bagaimanapun, ego pria tak ingin kalah dengan perempuan.
Tak jarang, alasan si dia sensi karena merasa kurang percaya diri menghadapi segala kelebihan Anda. Karena minder, ia pun jadi malas mendengar, bahkan merespon berbagai cerita tentang prestasi Anda. Sikapnya cenderung menjadi tak peduli dengan keberhasilan Anda. Bila alasan ini menjadi penyebab atas sikap sensinya, tak ada salahnya bila Anda mencoba memujinya lebih sering. Ini akan membuat ia merasa masih dihormati dan dibutuhkan oleh Anda. Bagaimanapun, ego pria tak ingin kalah dengan perempuan.
file:///E:/Doc/dokumen%20internet/Menghadapi%20Si%20Pria%20Sensitif%20%20%20Untukku.com.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar dan pendapat anda? Adakah saran untuk admin?