Bismillahirrahmanirrahim…
Tubuhku terasa berguncang hebat. Hah! Gempa!
“Cepetan bangun Zahra! Sholat subuh.”
Aku mengucek mata. Masih kurasakan guncangan pada tubuhku. Kembali aku mengucek mata, lalu melihat di sekelilingku. Aku nggak di kamar. Ku lihat di depanku layar monitor masih menyala. Argh..Komputerku belum dimatikan, rupanya aku ketiduran.
“Tidur jam berapa semalam? Facebookan lagi sampai ketiduran!” ujar kak Salma sebal.
Aku baru sadar kalau Facebookku belum ku matikan juga, mungkin kak Salma sempat melihat Facebookku. Aku mendesah perlahan. Aku segera meng Log Out facebookku, lalu Shut down, sekejap saja layar monitor dihadapanku berubah menjadi hitam.
“Akhir-akhir ini kamu sering sekali terlambat bangun sholat subuh dik, apa sih yang kamu cari di Facebook sampai harus bergadang? Atau kamu chatting sama cowok ya?” selidik kak Salma.
“Kakak mau tau urusan orang aja,” cibirku sambil berjalan santai menuju kamar mandi.
“Kamu itu zahra, kemaren dimarahin bunda, sebelumnya dimarahin ayah. Emang enak dimarahin mulu?”
“Emang gue pikirin!”
***
Mungkin banyak para fesbuker seperti Zahra, matanya seperti kelelawar, bangun di malam hari dan tidur di siang hari, bahkan nggak tidur sama sekali. Hanya gara-gara sebuah zat adiktif baru bernama FACEBOOK.
Ah, jangan menyangkal lah sobat. Facebook sudah bikin ribuan atau jutaan orang kecanduan, mungkin didalamnya ada dirimu. Siapa sangka berawal dari ingin berbagi , berteman, sampai mencari keluarga yang jauh, facebook sudah menjadi darah bagi pecandunya.
Kalau nggak buka facebook sekali saja sehari, repotnya luar biasa. Uring-uringan sampai marah-marahan, atau bahkan mendingan nggak makan daripada nggak bisa beli pulsa buat facebookan. Pokoknya mendingan itu dan mendingan ini asalkan bisa update status, biar nggak ketinggalan jaman katanya.
Ya, memang bagus sih, jadi nggak banyak yang keluyuran di Mall-Mall dengan kemaksiatannya, tapi justru dialihkan ke jejaring sosial ini. Yang dekat menjadi jauh, yang jauh jadi terlalu dekat. Yang nggak kenal pun bahkan bisa terlalu dekat, akhirnya bisa terjadi hal-hal di luar nalar orang-orang yang mengaku dirinya muslim atau muslimah.
Maksiat kini dengan mudahnya dilakukan di Facebook, tanpa ada yang tahu tanpa ada yang melihat, tanpa ada yang mempertanyakan, dan semua itu membuat siapapun akan berubah menjadi “gila”. Gila akan kepopuleran, gila akan keinginan semakin dekat dengan maksiat. Bila kamu baru saja update status, berkali-kali kamu akan melakukan cek status, apakah ada yang ng-like, apakah ada yang comment. Kalau nggak ada? Bikin status baru lagi. Benar-benar jadi gila kepopuleran.
Benarlah kehangatan facebook sudah mendunia, artinya apapun yang ada di Facebook membuatmu, membuat setiap orang di dalamnya sering kali lupa waktu. Waktu shalat, lewat, apalagi shalat subuh dan isya. Sudah lupa lkegiatan yang bisasa dilakukan tiap pagi yaitu berwudhu, yang ada setiap mata baru membuka sedikit saja yang dicari adalah Hp.
Bahkan banyak dari kamu yang lupa bahwa mata juga butuh terpejam, waktu sudah mau menginjak subuh, kamu masih cengar cengir di depan Hp atau laptop mu. Shalat subuh aja telat, apalagi shalat tahajud. Kalah sama yang namanya Facebook. Hmm, apalagi kalau ada ‘kekasih’ special di Facebook, lupa segalanya, facebook hanya milik berdua, walaupun tak ada ridho Allah di dalamnya, yang penting happy.
Benar-benar hangat kan yang namanya Facebook? Status apapun bahkan status nggak penting seperti mau mandi, lagi tiduran, semua-semua dijadikan status. Apa sebenarnya yang dicari dari semua itu selain kepopuleran yang nggak bisa didapat di dunia nyata ataupun kegilaan karena semua bisa dilakukan lewat Facebook.
Memang, nggak semua yang ada di facebook buruk, facebook memang seperti pisau, bisa untuk memasak bisa juga untuk membunuh. Tergantung pemakainya. Tapi sayangnya, facebooker yang menggunakannya sebagai alat kegalauan lebih banyak dari yang menggunakannya sebagai manfaat. Ah, bukankah itu yang diinginkan pemiliknya bagi semua umat muslim agar kamu, aku, kita, lalai akan perintah Allah Azza Wa Jalla?
Lantas, jika semua itu benar benar memabukkan apa namanya kalau kamu jadi lupa waktu, nagih terus, kalau nggak buka facebook suka uring-uringan, bahkan melakukan apapun asal bisa membuka facebook, bukankah ini zat adiktif versi modern dan terbaru?
Facebook memang membuat yang dingin menjadi hangat, bagi yang jauh dapat berdekatan di sini, tapi semua bisa menjadi racun yang menghinakan bila kamu sudah termakan zat adiktif modern ini.
Aku tak berhak melarangmu, tapi aku berhak mengingatkan diriku dan juga dirimu sebagai saudara saudariku. Gunakan facebook sebagai kemanfaatanmu karena kamu adalah manusia yang seharusnya bermanfaat, jangan jadikan Facebook sebagai zat adiktifmu yang membuatmu lalai dari taat pada-Nya. Karena aku pun tahu, tanpa facebook aku tak akan pernah mengenalmu.
wallahua’lam bish shawwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar dan pendapat anda? Adakah saran untuk admin?