Bismillahirrahmanirrahim..
Jika tiba - tiba kau lihat dunia, mereka tampak kecil sederhana dan menyedihkan. Seolah mereka menghimpitmu dalam satu titik, kau sulit untuk memandang hal lain. Hanya ada kamu, waktu, dan fikiran. Ini adalah saat kau merasa apa yang kau inginkan tak sesuai dengan harapanmu. Yah, keadaan ini selalu muncul disaat fikiranmu tak mampu mengontrol kenyataan. Yang tadi itulah pandanganmu terhadap dirimu sendiri. Menyedihkan! Dimana saat rasa kecewa atau kesal muncul, kau iba diri sehingga meraka - reka cerita yang kau buat sendiri. Sampai akhirnya, kau membuat segala sesuatunya berlebihan dan dramatisir. Kamu akan larut dalam ke-ibaanmu dan akhirnya bisa sampai berprasangka Sang Maha Pencipta.
Astagfirullahal'adzim..
Jadi kesedihan itu bisa sampai membuat kita menyalahkan Sang Maha Pencipta dan berfikir diluar akal sehat. Bahkan banyak diantaranya yang tidak segan menyakiti dirinya sendiri, sampai menyakiti orang lain. Ini berawal dari yang satu ini. Kesedihan yang berlebihan akan menyebabkan luka yang amat dalam, dan itu bisa merusak psikologis lho. Dari mulai tidak berfikir sehat, senang melihat orang lain menderita, penyebab terjadinya dendam, lah ini sih udah penyakit kejiwaan namanya.
Ternyata dari kesedihan bisa membuat kinerja organ yang tidak baik, karna kita membuatnya seperti itu. Hingga menimbulkan berbagai gangguan otak. Jika terlalu mereka - reka kesedihan tersebut, bisa jadi itu akan menimbulkan trauma, atau luka yang sulit diobati hingga bisa muncul penyakit kepribadian ganda.
DID atau kepribadian ganda dapat didefinisikan sebagai kelainan mental dimana seseorang yang mengidapnya akan menunjukkan adanya dua atau
lebih kepribadian (alter) yang masing-masing memiliki nama dan karakter
yang berbeda.
Mereka yang memiliki kelainan ini sebenarnya hanya memiliki satu kepribadian, namun si penderita akan merasa kalau ia memiliki banyak identitas yang memiliki cara berpikir, temperamen, tata bahasa, ingatan dan interaksi terhadap lingkungan yang berbeda-beda.
Walaupun penyebabnya tidak bisa dipastikan, namun rata-rata para psikolog sepakat kalau penyebab kelainan ini pada umumnya adalah karena trauma masa kecil.
Mereka yang memiliki kelainan ini sebenarnya hanya memiliki satu kepribadian, namun si penderita akan merasa kalau ia memiliki banyak identitas yang memiliki cara berpikir, temperamen, tata bahasa, ingatan dan interaksi terhadap lingkungan yang berbeda-beda.
Walaupun penyebabnya tidak bisa dipastikan, namun rata-rata para psikolog sepakat kalau penyebab kelainan ini pada umumnya adalah karena trauma masa kecil.
Proses Pertama: anak perempuan yang berulang-ulang mengalami penganiayaan baik sejara fisik atau psikologis akan berusaha menyangkal pengalaman ini di dalam pikirannya supaya bisa terbebas dari rasa sakit yang luar biasa. Ia bisa mengalami "out of body experience" yang membuat ia "terlepas" dari tubuhnya dan dari pengalaman traumatis yang sedang berlangsung. Ia mungkin bisa merasakan rohnya melayang hingga ke langit-langit dan membayangkan dirinya sedang melihat kepada anak perempuan lain yang sedang mengalami hal sama sepertinya. Dengan kata lain, identitas baru yang berbeda telah muncul.
Proses Kedua, sebuah penghalang memori kemudian dibangun antara anak perempuan itu dengan identitas baru yang telah diciptakan.
Maka, Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah 38
"Kami berfirman,"Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang Petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti Petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula)mereka bersedih
hati."
"Kami berfirman,"Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang Petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti Petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula)mereka bersedih
hati."
Jadi, bila kau tersadar dan segera mendapatkan jawaban atas kegelihasan hatimu. Segeralah berlindung kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT. Kemarin malam, saya menemukan seorang yang mempunyai penyakit kepribadian ganda di acara televisi, dan ternyata dia dengan kekurangannya itu bisa mengespresikannya dalam bentuk suatu karya. Jika dia bisa, mereka kita yang normal tidak? Berpositiflah kepada Sang Pencipta.
Salam sore...
Wallahu'alam..
Salam sore...
Wallahu'alam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar dan pendapat anda? Adakah saran untuk admin?