Indonesia memang penghasil emas terbesar di dunia dari sejak peradaban
sebelum masehi maupun saat ini, dimana Freeport (Gresberg Goldmine)
tercatat tambang emas terbesar di dunia. Menyusul posisi kedua
Uzbekkistan dan Nevada AS pada posisi ketiga. Freeport Indonesia dicatat
memproduksi emas sedikitnya 2,02 juta ton setiap tahun. Tambang emas
lainnya di dunia masih jauh dibawah Indonesia. Tetapi cadangan emas
Indonesia berposisi hanya ke 36 (dibawah Singapura dan Taiwan) dengan
73,1 ton emas atau sekitar 3,5% devisa kita saat ini. Cadangan emas
terbesar diambil Amerika Serikat dengan 8.133,5 ton cadangan emasnya
atau sekitar 76,9% devisa negaranya. Cina saja hanya mencatatkan 1.054,1
ton cadangan emasnya atau sekitar 1,8% devisa negaranya.
Selain
kaya akan tambang emas, harta kekayaan King's Solomon juga menjadi dasar
awal adanya kekayaan emas itu. Karena Keraton Solo adalah asli turunan
Solomon yanh dulu berpusat di Jerusalem. Sumber emas lainnya adalah
perdagangan rempah-rempah dimana balokan kecil emas menjadi alat bayar.
Cina kemudian menukar emasnya dengan rempah-rempah dan kayu dari
Indonesia. Demikian juga kaum Eropa membelanjakan emasnya dengan
rempah-rempah di Indonesia. Dikabarkan pula bahwa kerajaan Cina ketika
itu hampir bangkerut karena terlalu banyak membelanjakan emasnya ke
Indonesia. Ketika daratan Cina bergolak pun, batangan emasnya dilarikan
ke Taiwan untuk kemudian diteruskan ke Indonesia. Hal ini tergambar
jelas diketemukannya sertfikat emas atas nama pendiri Taiwan, Chiang Kai
Shek yang beredar di Indonesia. Malah ketika Iran bergolak, ada data
yang menunjukkan bahwa Raja Shah Iran menitipkan harta kekayaan emasnya
kepada Indonesia, walaupun bukti pengirimannya masih perlu dicari.
Menumpuknya emas di Indonesia menarik perhatian kalangan bankir
internasional. Mulailah mereka mengajak Keraton Solo untuk
mensertifikatkan emasnya, sertifikat ini bisa disewakan dengan bunga
2-3% setahun yang harus dibayarkan kepada keluarga kerajaan. Bayarnya
dilakukan dengab emas pula. Lalu kalangan bankir menyewakan sertifikat
itu pula kepada raja-raja untuk membiayai perang. Nasabah paling kreatif
mereka salah satunya adalah Napoleon. Para bankir mengenakan bunga 4-6%
setahun kepada para nasabahnya. Membiayai perang nampaknya lebih untung
bagi bankir ketimbang berikan pinjaman kepada pengusaha.
Kepercayaan yang begitu kepada Indonesia, khususnya Keraton Solo bukan
tanpa alasan. Tahun 1928 atau bertepatan dengan tahun Sumpah Pemuda
Indonesia 1928, Paku Buwono X (PB X) mengundang 128 Keluarga Kerajaan
untuk menghadiri sebuah pertemuan besar di Solo. Kerajaan yang diundang
berasal dari Kerajaan Cina, Timur Tengah, Eropa, san Asia sendiri.
Mereka telah sepakat untuk menciptakan sebuah tatanan dunia baru yang
mereka sebut "The Plan of the Expert". Tujuan utamanya adalah menghapus
kolonialisme, memerdekakan bangsa-bangsa dan membuat awal yang baik,
mengontrol hutang negara baru merdeka, menyatukan dunia, dan membuat
sebaik mungkin dan sebanyak mungkin bagi semua orang.
Ke 128
Keluarga Kerajaan itu sepakat, lalu menandatangani apa yang disebut
"Pact of Agreement" berupa penyerahan aset kekayaan mereka kepada M1
(Monetary One), yakni Soekarno. Terah dan garis turunan Soekarno, oleh
mereka dianggap mewakili semua keturunan kebangsawan dunia yang telah
mereka rancang sejak puluhan tahun dengan breeding program. Posisi
Soekarno saat itu adalah "The One" sebagai seseorang yang berhak
mengatakan bahwa "saya mewakili semuanya". Lalu menurut program itu,
Soekarno mempunyai tugas untuk mendistribusikan kekayaan atau aset
tersebut sesuai dengan apa yang mereka sepakati. Jadi jangan heran kalau
kemudian ada sebuah dokumen bank atas nama orang Indonesia tetapi
peruntukannya untuk negara lain.
Rencana ini tadinya berbasis 140
negara dengan sedikitnya 100 bank. Kini telah berkembang kedalam lebih
dari 800 bank di dunia.
Oleh Soekarno yang sudah mendapat amanah
besar ini, ia jalankan dengan sungguh-sungguh. Karena semua ini titipan
atau amanah dari 128 Keluarga Kerajaan, maka kemudian harta ini lebih
dikenal sebagai "Harta Amanah Soekarno".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa komentar dan pendapat anda? Adakah saran untuk admin?