SINAR PEMBAWA KEBAIKAN

Bismillahirrahmanirrahim..

Ini adalah tulisan tanggal 1 Oktober 2013 yang belum di post di blog, saya akan post.

Kau dilahirkan dengan sempurna, disini..ditempat kita berpijak.

19 tahun ditempat kelahiranku, tempat dibelai dan dibesarkannya aku.. Disini pula aku mengalami suka cita dalam gelap dan terang. Saat bahagia datang, apakah aku akan tersenyum dengan gembira. 19 tahun ini apakah sudah dapat cita ataukah asa itu menjadi kepingan – kepingan cahaya yang kau syukuri keberadaannya? Tuhan tak mungkin membencimu tanpa sebab. Dia adalah Dzat yang Maha Mengetahui. Apakah kita bisa menyambut asa itu dengan senyuman sambil berkata, “Selamat datang wahai ujian”

Ujian, untuk itulah kita ditempatkan dimensi ini, karna ini adalah proses menuju ke dimensi yang lain atau yang biasa kita sebut sebagai “Akhirat”.  Sebelum kau menuju kedalam dimensi “Akhirat, lihatlah apa yang ada padamu. Melihat bukan hanya fungsi dari matamu, rasakan disetiap sanubari apa yang ada  disekelilingmu, terkadang apa yang ada disekitarmu kau hiraukan bagai dedaunan yang berjatuhan. Tak akan ingat dengan akar walaupun ia telah mengalami pertumbuhan bersama. Rasakanlah suka, cita dan hal yang ada disekelilingmu, karna Sang pemilik jiwa memberikanmu hati bukan hanya untuk merasa. Terkadang, ada hal yang tak bisa kita lihat dengan indra. Dan, itulah fungsi hati. Karna manusia adalah mahluk yang sempurna, dan dirimu tidak tercipta sendiri. Menurutku, hati adalah suara Tuhan. Karna disaat mata tak mampu lagi untuk melihat, disaat telinga tak kuasa menangkap gelombang, ketika mulut tak bisa menyampaikan, tetapi hati dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu sebagai penerang dan petunjuk. Dia tercipta dengan sempurna walaupun untuk merasakannya butuh nurani yang bersih tanpa komentar dan permainan emosional.

Salam penulis: Listianti Kahfiana